Analisis Emisi Gas Buang (CO, CO2 dan HC) pada Sepeda Motor FI dengan Variasi Saat Pengapian, Saat Penginjeksian dan Jenis Bahan Bakar
DOI:
https://doi.org/10.24036/jtpvi.v1i2.6Keywords:
Exhaust Emissions, FI Motorcycle, ECU Programmable, Ignition Timing, Injector Timing, FuelAbstract
Penelitian ini membahas tentang perubahan nilai kadar CO, CO2 dan HC yang dihasilkan emisi gas buang pada sepeda motor FI dengan penggunaan ECU Programmable (4 variasi perlakuan saat pengapian dan saat penginjeksian) menggunakan 3 jenis bahan bakar di setiap perlakuan . Tujuan penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar perubahan penggunaan ECU Programmable di setiap perlakuan terhadap emisi gas buang yang dihasilkan oleh objek penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Objek penelitian ini adalah sepeda motor FI. Kadar CO dan HC terendah yang dihasilkan sepeda motor FI dengan penggunaan ECU Programmable diperoleh pada perlakuan saat pengapian 7°BTDC dan saat penginjeksian 350°ATDC menggunakan bahan bakar Gasohol E30. Kadar CO2 terendah diperoleh pada perlakuan saat pengapian 3°BTDC dan saat penginjeksian 350°ATDC menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo, dimana hasil yang diperoleh menunjukan perubahan yang signifikan setelah melalui uji banding menggunakan uji T dengan taraf signifikan 5%.
This study discusses changes in the value of CO, CO2 and HC levels of exhaust emission on FI Motorcycle with the use ECU Programmable (4 variation of ignition timing and injector timing) and use 3 variations fuel in every treatment. The purpose of this study was to determine how much influence the use ECU Programmable and variation of fuel on exhaust emissions produced by the research object. This type of research is experimental research. The object of this research is the FI Motorcycle. The lowest CO and HC level produced by FI Motorcycle with the use of a Programmable ECU is obtained in the treatment at ignition timing of 7°BTDC and injector timing 350°ATDC using Gasohol E30 fuel, while the lowest CO2 level is obtained at the ignition timing treatment of 3°BTDC and when injector timing 350°ATDC uses Pertamax Turbo fuel, where the results obtained show significant changes after going through a comparative test using the T test with a significant level of 5%.
References
Selamat, Weil dan Alimin 2010, “Sistem Kontrol Durasi Injeksi Bahan Bakar pada Mesin 4 Langkah dengan Menggunakan Logika Fuzzy”, Prosiding SENTIA, vol. 8, pp.19-22, 2016.
Wahyu, D.H., Sistem Bahan Bakar Pada Motor, Yogyakarta: Javalitera, 2013.
J. Jama and Wagino, Teknik Sepeda Motor Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2008.
Anonim, Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksi, Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto, 2009
Sungkono, D dkk., “Pengaruh pengaturan derajat waktu injeksi terhadp unjuk kerja dan emisi motor diesel berbahan bakar biodiesel”, Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi, vol. 7, no.2, pp. 76-86, 2008.
Anonim, User manual Imax Juken, Bintang Racing Team, 2013.
B. Amin and F. Ismet, Teknologi Motor Bensin, Jakarta: Kencana, 2016.
W. Suyanto, Teori Motor Bensin. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi P2LPTK, 1989.
Anonim, “Pengaruh Saat Penginjeksian Bahan Bakar (Injection Timing) Terhadap Torsi, Daya Dan Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Beat FI”, UniversitasNegeri Padang, Padang, 2020.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2017
Sutiman, Modul Sistem Kontrol Elektronik, Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif UNY,2005.
Handayani, Sri Utami, “Pemanfaatan Bioethanol Sebagai Bahan Bakar Pengganti Bensin“, Gema Teknologi, vol. 15 no.2, 2007.
T. Tim, Training Engine Step 1, Jakarta: PT. Toyota Astra Motor, 2010.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 M. Sadly Firmansyah, Wawan Purwanto, Hasan Maksum, Ahmad Arif, M. Yasep Setiawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.