Perbandingan Jenis Knalpot Standar Dengan Knalpot Racing Terhadap Back pressure, Temperature, Dan Suara Pada Sepeda Motor 4 Tak
DOI:
https://doi.org/10.24036/jtpvi.v1i1.4Keywords:
Back pressure, temperature dan suara, knalpot standar dan racingAbstract
Banyaknya masyarakat yang mengganti knalpot standar dengan knalpot racing, Agar menambah akselerasi dan performa pada sepeda motor mereka. Hasil pengujian perbandingan knalpot standar dengan knalpot racing terhadap Back Pressure. Pada penggunaan knalpot standar hasil nya 6,3 Psi, Apabila Rpm semakin besar, sama besar nya back pressure yang dikeluarkan. sedangkan penggunaan knalpot racing hasilnya 1,5 Psi. Semakin besar Rpm, semakin kecil back pressure yang di keluarkan. Untuk perbandingan knalpot standar hasilnya 95,76℃ sedangkan knalpot racing hasilnya 113,23℃ terhadap temperature. Pada penggunaan knalpot racing dapat menaikkan suhu mesin. apabila pemakaian knalpot racing. Pada perbandingan knalpot standar hasilnya 73,03(db) dengan knalpot racing hasilnya 93,67 (db) terhadap suara. suara yang dihasilkan oleh knalpot standar lebih kecil dari pada knalpot racing.
Many people replace standard exhausts with racing exhausts, in order to increase acceleration and performance on their motorbikes. The results of testing the comparison of standard exhaust with racing exhaust against Back Pressure. When using a standard exhaust, the result is 6.3 Psi. If the Rpm is greater, the back pressure will be the same. while using a racing exhaust the result is 1.5 Psi. The greater the Rpm, the smaller the back pressure that is issued. For comparison, standard exhaust results are 95.76 ℃ while racing exhaust results are 113.23℃ to temperature. In the use of racing exhaust can increase engine temperature. when using racing exhaust. In comparison with the standard exhaust the result is 73.03 (db) with a racing exhaust the result is 93.67 (db) to sound. The sound produced by a standard exhaust is smaller than a racing exhaust.
References
BPS, Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Humbang Hasundutan, vol. 12150.1915. 2020.
M. Nasir, H. Febriano, and B. Balisranislam, “Effect of the Using of Racing Exhaust with variation Soundproofing Material Against Exhaust Emissions and Noise on 4 Stroke Motorcycle,” Motiv. J. Mech. Electr. Ind. Eng., vol. 3, no. 3, pp. 135–142, 2021, doi: 10.46574/motivection.v3i3.95.
P. Y. Aldelino, “Pengaruh Penggunaan Premium , Pertamax , Langkah Dengan Berbagai Sudut Pengapian,” Responsitory Universitas Jember, 2012. [Online]. Available: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4781
U. B. Surono, J. Winarno, and F. Alaudin, “Pengaruh Penambahan Turbulator Pada Intake Manifold Terhadap Unjuk Kerja Mesin Bensin 4 Tak,” J. Tek., vol. 2, no. 1, pp. 1–7, 2012.
J. Jama and W. Wagino, “Teknik Sepeda Motor,” Direktorat Pembin. Sekol. Menengah Kejuruan. https//doi. org/10.1017/CBO9781107415324, vol. 4, pp. 58–75, 2008.
M. H. Pasaribu, “Studi Experimental Perbandingan Karakteristik Kebisingan Knalpot Standar Satria FU 150 dengan Knalpot Komposit Serat Batang Kelapa Sawit Berdasarkan Pada Kecepatan,” vol. 4, no. 1, pp. 88–100, 2016.
W. Putra, H. Maksum, and D. Fernandez, “Pengaruh Penggunaan Knalpot Standar Dan Racing Terhadap Tekanan Balik, Suhu Dan Bunyi Pada Sepeda Motor 4Tak,” JurnalTeknik Otomotif FT UNP, 2018.
S. Josep et al., “Kajian Simulasi Pengaruh Tekanan Balik Gas Buang,” vol. 7, no. 3, pp. 143–149, 2018.
Kartika Yuli Triastuti et al, “Aplikasi Pemantau Suhu Mesin Penetas Telur,” Tek. Elektro, vol. 03, no. 2, pp. 686–692, 2018.
T. S. Karan Supriadi, Wagino, “Pengaruh Variasi Oversize Piston Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Yamaha Mio Sporty,” Jur. Tek. Otomotif FT UNP, vol. 1, no. 2, pp. 1–7, 2018.
E. Sunitra, I. Isranuri, B. Syam, and B. Wirjosentono, “Kajian Eksperimental Pengaruh Medan Magnet Terhadap Kebisingan pada Knalpot Mobil Toyota Kijang Bensin,” J. Tek. Mesin, vol. 5, no. 2, pp. 72–82, 2012.
K. L. Hidup, “AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR TIPE BARU,” in PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, no. 04, 2009, pp. 1–22. [Online]. Available: http://www.keepeek.com/Digital-Asset-Management/oecd/development/the-world-economy_9789264022621-en#.WQjA_1Xyu70%23page3%0Ahttp://www.sciencemag.org/cgi/doi/10.1126/science.1191273%0Ahttps://greatergood.berkeley.edu/images/application_uploads/Diener-Subje
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.13/MEN/X/2011, “Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimiaa di Tempat Kerja,” 2011.
S. Arikunto, “Metode peneltian,” Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 M. Nasir, Yori Syaida, Rifdarmon Rifdarmon, Wagino Wagino
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.